Karya: Aulia Winanda Putri
Kelas : 5B
Pada sore hari sepulang sekolah akhir pekan, Jina, Jintu dan Rani mendiskusikan tentang rencana pergi ke apartemen besok.Setelah perencanannya matang dan malam mulai datang, mereka pulang bersama
Jintu berpisah di pertigaan jalan.Dia pulang sendirian Tiba-tiba Jintu melihat sosok wanita cantik yang sedang beli sate,
Wanita itu berkata,“bang ,satenya beli 10 porsi ya”.
abang satenya kaget dan abang satenya berkata “ nggak kebanyakan tuh neng ?” Wanita itu hanya tersenyum biasa.
Sekejap Jintu melihat wanita itu sudah menjadi setan .Wanita itu sering disebut sundel bolong pemakan sate. Karena menurut mitos ,setan itu suka sekali dengan sate.Jintu melihat setan itu melotot kepada Jintu dan ternyata setan itu hanya membayar dengan bayar dengan daun .
Jintu ketakutan.Upss...ternyata itu hanya cerita bayangan Jintu saja karena merasa seram pulang malam sendirian.
Keeesokan harinya , Jintu menceritakan kejadian tersebut kepada Jina dan Rani. Rani pun terkejut .Anehnya Jina tidak terkejut dengan cerita Jintu karena Jina memakai headseat. Wah lucunya. Rina pun usil dan membuka headseat milik Jina,
“Usil banget kamu Rina” teriak Jina
"Habisnya kamu tidak mendengarkan cerita Jintu, kasian dia ".Timpal Rina
Pada hari itu Jina, Rani dan Jintu pun pergi ke apartemen seperti yang mereka sudah rencanakan kemarin, mereka diantar ke apartemen oleh ibu mereka Sekalian mereka berpamitan .
Mereka pun berangkat .Mereka menikmati perjalanan dengan tenang .Setelah menempuh perjalanan cukup lama, merekapun sampai di apartemen .Tapi mereka tak menyadari telah salah menaiki bis .Bis yang mereka tumpangi adalah bis angker
Mereka heran mengapa apartemen yang mereka singgahi tidak sama dengan apartemen yang mereka rencanakan.
Mulai detik itu ,mereka sering melihat kejadian aneh.Rani kesurupan dan membenci Jintu dan Jina.Perubahan prilaku Rina membuat Jina dan Jintu heran.Mereka bertambah heran karena melihat kejadian aneh lainnya.
Perlahan mereka memasuki kamar partemen.Kamar-kamar apartemen penuh dengan bunga-bunga .Tiba-tiba mereka melihat sosok wanita cantik yang sedang berdandan. Wanita tersebut berada dekat sekali dengan apartemen Jina, Jintu dan Rani. ihhhh.
Belum habis dengan pemnadangan tersebut, kemudian mereka juga melihat perkelahian seorang cowok dan cewek .Tetapi hal itu tidak nyata hanya bau-bau menyan dan mereka di sentuh mereka pun berteriak karena tertangkap sedang mengintip perkelahian. Mereka disentuh oleh seorang kakek dan kakek itu berkata “kamu siapa nak, mau apa kamu kesini?” mereka menjawab “kakek siapa” “tenang kamu jangan takut kakek yang mengurus apartemen ini”.
Mereka tercengang . “Kakek minta maaf karena kakek bawa kalian ke tempat ini soalnya hanya tempat ini yang aman” kakek tersebut berkata lirih
“Kenapa kita ada disini kek”.kata Jina keheranan bercampur takut
“Kalian salah naik bis ", jawab kakek
“ Kek, kami ingin pulang “ pinta mereka serentak .Jina mencoba menghubungi ibunya .Tapi tidak ada sinyal handphone sama sekali.Ketika mencoba sekian kali, Jina berhasil berkomunikasi dengan ibunya. Ibunya kaget dan segera akan menjemput mereka.
” Mari kakek bantu supaya kalian bisa keluar dari tempat ini, siapkan bawang merah dan bawang putih ,masing masing 3 buah, juga sambal dan lada " kata kakek dengan wajah serius
" Siap kek ", kata mereka .Mereka segera bergegas menyiapkan syarat yang diminta kakek tersebut.
Setelah merasa siap, kakek langsung maju berhadap-hadapan dengan ratu jahat ,dan perkelahian pun tak dapat dihindari lagi .Kekek kewalahan.Melihat perkelahian yang tak seimbang tersebut ,tanpa pikir panjang , mereka membantu kakek dengan melemparkan semua bumbu yang sudah mereka siapkan ke tengah perkelahian.
Brukk...! bumbu tepat mengenai tubuh ratu jahat, membuatnya sempoyongan dan ambruk seketika.Kakek itu benar ,mereka berhasil menaklukann si ratu jahar dengan semburan bumbu.
Tetapi tiba-tiba penghuni kamar bangkit dan balik berusaha menangkap mereka dengan murka .Mereka hampir saja tertangkap Tapi mereka dapat menghindar dan selamat.
Tanpa pikir panjang,mereka berlari kencang keluar dari apartemen .Setelah berlari cukup lama, mereka berhasil bertemu dengan ibu mereka .Mereka berpelukan .
Di belakang, terlihat kakek berlari tertatih-tatih .
“Kek, apakah kakek bersedia ikut ke rumah kami?”
“Maaf ,kakek tidak bisa ,kalian tidak marah kan?”
“Tidak” jawab mereka agak sedih.
Sedetik kemudian si kakek meninggal akibat terluka parah saat berkelahi dengan ratu penghuni apartemen angker .Mereka pun sedih
“Selamat tinggal kakek”.Mereka menangis tersedu-sedu.
Tak lama kemudian, warga sekitar apartemen datang berkerumun.Warga dan polisi segera memberikan bantuan.
Tamat