Sabtu, 08 Desember 2012

Cerpen Anak "Misteri Meja Bergerak "

Misteri Meja Bergerak
Karya :Nailah Fiorenza kelas 3C dan Haya Haura kelas 3B 

Sudah sering aku melihat meja di pojok kelasku bergerak sendiri. Tanpa ada yang menggerakkannya. Meja itu bergerak ketika kelas sudah sepi. Seperti saat istirahat dan pulang sekolah. Karena aku istirahat jarang keluar, aku pun sering melihatnya. Aku selalu membawa bekal, tidak membawa uang jajan dan tidak punya sahabat. Jadi begitulah hanya aku dan Fina ketua kelas yang selalu di kelas.

Karena aku penasaran aku pun bertanya kepada penjaga sekolah . Dia mengaku kalau dia juga sering melihat meja itu bergerak. Begini ceritanya. “Dulu tahun 1999 ada anak yang suka menyendiri seperti kamu dia pintar selalu peringkat satu dia juga banyak teman. Tapi sayang dia meninggal karena terbentur meja itu. Karena itu dia ingin tetap belajar .” Tapi mengapa meja itu bergerak pak? Tanyaku”. “ karena dulu di suka mengambil barang yang disimpannya di kolong meja dan tidak sengaja terdorong.”

Saat malam itu aku bermimpi ada bercak darah di meja itu. Aku menuju meja itu. Ada tulisan Melati. Aku jadi ketakutan tiba-tiba ada yang tersenyum di belakang meja itu. Aku langsung terbangun. Hatiku berdebar ternyata sudah jam 06.30. Aku langsung cepat-cepat mandi dan pergi ke sekolah. Ternyata di sekolah masih sepi baru ada Fina, aku langsung mendekati meja itu. Seperti yang ada di mimpiku aku melihat tulisan Melati. Aku mengambil tas ku. Tiba-tiba meja itu bergerak aku seperti di cekik dari leherku keluar darah-darah. Aku sudah tidak kuat lagi. Kata teman-teman aku pingsan.

Saat itu aku melihat banyak yang aneh di kelas. Aku melihat sosok anak kecil terbaring kepalanya berdarah dan tidak berdaya. Aku melihat label di bajunya bernama Melati Sania P. Ternyata anak yang diceritakan penjaga sekolah sekolah dan tulisan yang ada di meja itu seakan-akan anak itu berbicara “Hai Caca aku Melati aku akan memberi kejutan untukmu” dia mengeluarkan piala, aku langsung teriak kesakitan. Piala itu jatuh di kepalaku. Aku dengan lemas mengambil piala itu. Byur aku disiram oleh Fina. Aku sudah sadar saat bel masuk. Setelah pulang sekolah aku langsung berkaca masih ada darah di leherku.




                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar pengunjung demi eksisensi blog perpustakaan SDN Polisi 4 Bogor yang lebih baik. Salam staf Perpus; Dermila Akhirani,A.Md