Pustakawati SDN Polisi 4 Bogor, Ibu Dermila Akhirani A.Md mengikuti SEMINAR NASIONAL dengan tema Peranan Perbukuan dalam Menigkatkan Mutu Perpustakaan dan Pendidikan Nasional pada hari Sabtu 22 Desember 2012, Tempat pelaksanaan seminar di auditorium Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dari pukul 09.00 – 13.30 WIB.
Jumlah peserta seminar berjumlah sekitar 400 peserta dari seluruh Indonesia. Rata-rata peserta adalah pustakawan yang bergelut di bidang pendidikan,mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, termasuk tenaga pendidik.
Seminar Nasional ini diselenggarakan oleh PENGURUS DAERAH IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PROPINSI DKI JAKARTA bekerjasama dengan PUSDIKLAT PERPUSNAS RI. Adapun narasumber adalah: .
- Dr. Gardjito, M.Sc Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia DKI Jakarta .
- Prof.Dr.Ir.H. Musliar Kasim, M.S Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
- TB. Dedi Suwandi Gumelar Anggota Komisi X DPR RI.
- Prof.Dr. Sitepu Tim RUU Sisbuknas dan Guru Besar Universitas Jakarta.
- Setia Dharma Madjid Ketua Dewan Pertimbangan PP IKAPI6. .
- Firdaus Oemar Ketua Umum GATBI(Gabungan Toko Buku Indonesia) .
- Yessy Gusman. Moderator.
.
Sesi pertama di buka oleh Dr. Gardjito mengenai laporan kepengurusan IPI Prof. DKI Jakarta. .
.
Sesi kedua oleh Prof. Dr. Ir. H. Musliar Skesim, M.S pembahasan mengenai kebijakan kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam meningkatkan peranan perbukuan dan perpustakaan di berbagai jenjang pendidikan. .
.
Sesi ketiga oleh Dedi Suwandi Gumelar pembahasan mengenai dampak terbitnya Undang-undang Sistem Perbukuan Nasional pada kualitas layanan perpustakaan dan pendidikan di Indonesia. .
RUU Sistem Perbukuan Nasional yang sedang digodok oleh DPR berpedoman pada usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengaturan dimaksudkan untuk melindungi perbukuan nasional, dari mulai penulis hingga pembaca. UU perbukuan sebagai salah satu pedoman dalam upaya mengembangkan budaya baca tulis. Hal ini dilatarbelakangi oleh : .
- Minat baca orang Indonesia rendah karena kultural budaya baca memnag tidak popular sejak dulu. Masyarakat kita lebih kental dengan budaya bertutur.
- Struktural. Politik anggaran yang masih belum berpihak pada pengembangan perpustakaan, terutama upaya peningkatan minat baca, alokasi anggaran yang kurang. .
- Minimnya daya beli membuat akses terhadap buku hanya milik kalangan menengah ke atas. .
.
Diharapkan dengan adanya RUU Sistem Perbukuan Nasional .
- Meningkatkan peran toko buku sebagai ujung tombak pemasaran buku ke masyarakat. .
- Mewujudkan system distribusi buku yang terpadu, berjengang dan berkelanjutan merupakan kemitraan pemerintah dan swasta. .
- Mewujudkan system informasi yang mudah diakses oleh masyarakat sehingga cepat mengetahui karya baru yang diterbitkan. .
- Meningkatkan minat beli dan membaca buku di masyarakat.
Kaitan antara UU perbukuan dengan perpustakaan dan dunia pendidikan.
- Perpustakaan. UU perbukuan memfasilitasi terbitnya banyak buku. Perpustakaan dsebagai lumbung buku menjadi media distribusi bagi pemerintah demi suksesnya pengembangan budaya membaca dan menulis. .
- Pendidikan Nasional. Mudahnya akses buku yang berkualitas tetntu akan memudahkan pelajar untuk menikmati buku murah dan bahkan gratis (generasi gemar membaca, generasi berkualitas) .
Sesi keempat oleh Prof.Dr.Sitepu pemaparan mengenai Meningkatkan Pemerataan dan Mutu Pendidikan melalui Perbukuan Nasional.Pemeratan pendidikan menurut survey angka partisipasi sekolah usia 7 – 12 thn 97,8%, usia 13-15 thn 84,41 %, usia 16-18 thn 54,70 %. Putus sekolah SD 8,87%, SMP 21,13%, SMA 33,11%. Masih tinggi angka pemeratan pendidikan dan putus sekolah di Indonesia. Oleh karena itu diharapkan peranan buku dalam pendidikan memeberikan kesempatan belajar dan sumber pembelajaran, meningkatkan mutu proses dan hasil belajar, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sarana menuju masyarakat belajar. .
.
Sesi kelima oleh Setia Dharma Madjid pemaparan mengenai Pembinaan dan Pengembangan Industri Perbukuan Nasional. Industri perbukuan menjadi komersil apabila buku yang diterbitkan laku dipasaran sedangkan buku yang tidak laku terjual di kembalikan kepada penerbit oleh toko buku. Di Indonesia ada sekitar 800 penerbit dan hanya mengandalkan toko buku Gramedia yang tersedia di 115 cabang di seluruh Indonesia. Jika buku yang di display dalam kurun waktu yang ditentukan tidak laku, oleh toko buku dikembalikan ke penerbit. Saat ini hanya buku-buku yang dipergunakan di sekolah dasar dan menengah serta perguruan tinggi yang dibina dan dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. .
.
Buku-buku agama dibina dan dikembangkan oleh Kementrian Agama RI, sedangkan buku-buku umum untuk kepentingan pengayaan dan penamnbahan wawsan baik pelajar, mahasiswa dan masyrakat, pembinaan dan pengembangannya diserahkan pada masyarakat melaui organisasi profesi perbukuan Nasional. .
.
Sesi keenam oleh Firdaus Oemar pemaparan mengenai eksistensi toko buku/ distributor dalam perbukuan nasional. Data dari IKAPI penerbit mampu menerbitkan buku baru sekitar 25.000 judul buku baru per tahun. Sedangkan Oplah atau tiras rata-rata hanya terjual 3000 – 5000 buku per tahun. Dengan rata-rata satu judul buku dicetak sebanyak 3000 eksemplar maka dalam 1 tahun setidaknya terdapat 54 juta buku yang beredar. Dengan jumlah penduduk sekitar 259 juta jiwa (Kemendagri, 2010) maka dalam 1 tahun, 1 judul buku hanya dibaca oleh sekitar 4 orang, bandingkan dengan Malaysia yang hanya berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, namun dalam satu tahun mampu menghasilkan sekitar 12.000 judul buku. Dari 187 negara Indonesia masuk dalam peringkat 125 negara, itu berarti bahwa Negara Indonesia masuk dalam peringkat terbawah dari 17 negara yang skornya berada di bawah nilai rata-rata OECD ( data dirilis 7 Desember 2011). Dikarenakan masyarakat Indonesia sekitar 90,27% lebih gemar menonton TV ketimbang membaca.
Masalah perbukuan di Indonesia ada pada penggagas ide, penerbit, percetakan dan masyarakat membaca. Alternatif pemecahannya adalah membuat regulasi di bidang Perbukuan Nasional yang dapat mengatur dan mendorong perkembangan industry buku di Indonesia, Mengatasi masalah pemerataan pendidikan dan meningktkan mutu pendidikan melauli system perbukuan nasional. .
.
Saat ini pendistribusian buku baik melalui toko buku maupun langsung ke sekolah tidak tertata dengan suatu sistem yang baik, maka perlu dilaksanakan hal-hal sebagai berikut: .
- Perlu diadakan regulasi untuk menumbuhkembangkan toko buku di daerah.
- Perlunya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi promosi dn informasi perbukuan baik berupa pameran maupun bazaar tingkat daerah, nasional dan internasional.
- Perlu adanya regulasi yang mengatur kriteria usaha toko buku. .
.
Demikian materi seminar yang disampaikan oleh narasumber, semoga menjadi acuan bagi kita untuk menghasilkan karya yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat dan negara.Amin. .
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar pengunjung demi eksisensi blog perpustakaan SDN Polisi 4 Bogor yang lebih baik. Salam staf Perpus; Dermila Akhirani,A.Md